Jumat, 20 November 2015

PENGERTIAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR

BAHASA INDONESIA BAKU
PEMAKAIANNYA DENGAN BAIK
DAN BENAR
Istilah bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat secara luas. Namun  pengenalan istilah tidak menjamin bahwa mereka memahami secara  komprehensif konsep dan makna istilah bahasa baku itu. Hal ini terbukti  bahwa masih banyak orang atau masyarakat berpendapat bahasa baku sama dengan bahasa yang baik dan benar. “Kita berusaha agar dalam  situasi resmi kita harus berbahasa yang baku. Begitu juga dalam situasi  yang tidak resmi kita berusaha menggunakan bahasa yang baku”. (Pateda,  1997 : 30).  Slogan “pergunakanlah bahasa Indonesia dengan baik dan benar”,  tampaknya mudah diucapkan, namun maknanya tidak jelas. Slogan itu  hanyalah suatu retorika yang tidak berwujud nyata, sebab masih diartikan  bahwa di segala tempat kita harus menggunakan bahasa baku. Demikian  juga, masih ada cibiran bahwa bahasa baku itu hanya buatan pemerintah  agar bangsa ini dapat diseragamkan dalam bertindak atau berbahasa.
“Manakah ada bahasa baku, khususnya bahasa Indonesia baku? “Manalah  ada bahasa Indonesia lisan baku”? “Manalah ada masyarakat atau orang  yang mampu menggunakan bahasa baku itu, sebab mereka berasal dari  daerah”. Atau mereka masih selalu dipengaruhi oleh bahasa daerahnya  jika mereka berbahasa Indonesia secara lisan.  Dengan gambaran kondisi yang demikian itu, di dalam bab ini dibahas  tentang pengertian bahasa baku, pengertian bahasa nonbaku, pengertian  bahasa Indonesia baku, fungsi pemakaian bahasa baku dan bahasa nonbaku. Terakhir dibahas tentang ciri-ciri bahasa baku dan bahasa  nonbaku, serta berbahasa
1.       Indonesia dengan baik dan benar
Pengertian Bahasa Baku  Di dalam pengantar dikemukakan bahwa masih banyak orang yang menyamakan pengertian bahasa baku dengan bahasa yang baik dan  benar. Bahasa yang dipergunakan di dalam situasi tidak resmipun  dianggap sebagai bahasa baku. Makna
Baku tampaknya tidak dipahami  secara benar, apalagi makna
bahasa baku . Hal ini disebabkan oleh  keengganan orang mencari makna istilah baku dan bahasa baku itu di  dalam kamus Umum atau Kamus Istilah Linguistik, baik dari bahasa  Indonesia maupun dari bahasa Asing, terutama dalam bahasa Inggris.  Di dalam  Kamus Umum Bahasa Indonesiam, Poerwadarminta menuliskan:
baku I  Jawa, (1) yang menjadi pokok, yang sebenarnya; (2) sesuatu  yang dipakai sebagai dasar ukuran (nilai, harga; standar).

baku II
saling (1976 : 79).
Di dalam  Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1988 : 71), kata  baku juga ada dijelaskan.
baku I
(1)                            pokok, utama; (2) tolok ukur yang berlaku untuk kuantitas  atau kualitas dan yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan;  standar;

baku II
saling

Di dalam  Kamus Umum Bahasa Indonesia , Badudu dan Zain  menjelaskan makna kata  baku
.
baku I
(Jawa) yang menjadi pokok; (2) yang utama; standar.

baku II
(Manado), saling (1996 : 114)

Baku dalam bahasa baku  di dalam 3 Kamus di atas bermakna sama  dengan baku I Oleh karena itu, bahasa baku ialah bahasa yang menjadi  pokok, yang menjadi dasar ukuran, atau yang menjadi standar. Penjelasan makna kata itu tentu saja belum cukup untuk memahami konsep yang sesungguhnya. Oleh karena itu, istilah bahasa baku itu akan dijelaskan  lagi secara luas di bawah ini.
Istilah bahasa baku dalam bahasa Indonesia atau  standard language  dalam bahasa Inggris dalam dunia ilmu bahasa atau linguistik pertama  sekali diperkenalkan oleh Vilem Mathesius pada 1926. Ia termasuk  pencetus Aliran Praha atau The Prague School. Pada 1930, B. Havranek  dan Vilem Mathesius merumuskan pengertian bahasa baku itu. Mereka  berpengertian bahwa bahasa baku sebagai bentuk bahasa yang telah  dikodifikasi, diterima dan difungsikan sebagai model atau acuan oleh  masyarakat secara luas (A Standard language can tentatively be definite  as a codified form of language accepted by and serving as a model for a  large speech community) (Garvin, 1967 dalam Purba, 1996 : 52).
Pengertian bahasa baku di atas diikuti dan diacu oleh pakar bahasa dan  pengajaran bahasa baik di barat maupun di Indonesia. Di dalam Dictionary Language and Linguistics , Hartman dan Strok berpengertian  bahasa baku adalah ragam bahasa yang secara sosial lebih digandrungi  dan yang sering didasarkan bahasa orang-orang yang berpendidikan di  dalam atau di sekitar pusat kebudayaan atau suatu masyarakat bahasa  (Standard language is the socially favourite variaty of a langauage, often  based on the speech of educated population in and a round the cultural  and or political cntre of the speech community) (1972 : 218).
Di dalam  Sociolinguistics A Critical Survey of Theory and Application , Dittmar berpengertian bahwa bahasa baku adalah ragam bahasa dari suatu  masyarakat bahasa yang disahkan sebagai norma keharusan bagi  pergaulan sosial atas dasar kepentingan dari pihak-pihak dominan di  dalam masyarakat itu. Tindakan pengesahan itu dilakukan melalui  pertimbangan-pertimbangan nilai yang bermotivasi sosial politik (The  standard is that speech variety of a language community which is  legitimized as a the obligatory norm form social intercourse on the strength of the interest of dominant forces in that social. The act of  legitimized a norm is effected by means of value judgement which have  sociopolitical motivation) (1976 : 8).

2.       Pengertian Bahasa Nonbaku
Istilah bahasa nonbaku ini terjemahan dari “nonstandard language”.  Istilah bahasa nonstandar ini sering disinonimkan dengan istilah “ragam  subbaku”, “bahasa nonstandar”, “ragam takbaku”, bahasa tidak baku”,  “ragam nonstandar”.
Richards, Jhon, dan Heidi berpengertian bahwa  bahasa nonstandard adalah bahasa yang digunakan dalam berbicara dan menulis yang berbeda  pelafalan, tatabahasa, dan kosakata dari bahasa baku dari suatu bahasa  (nonstandard, used of speech or writing which differs in pronunciation,  grammar, or vocabulary from the standard  variety of the language) (1985 :  193).
Suharianto berpengertian bahwa bahasa nonstandar atau bahasa tidak  baku adalah salah satu variasi bahasa yang tetap hidup dan berkembang  sesuai dengan fungsinya, yaitu dalam pemakaian bahasa tidak resmi  (1981 : 23).

3.       Pengertian Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku
Pengertian bahasa baku dan bahasa nonbaku telah diuraikan pada  bahagian terdahulu. Berdasarkan pengertian itu akan dikaitkan dengan  bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia baku  adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang  bentuk bahasanya telah dikodifikasi, diterima, dan difungsikan atau  dipakai sebagai model oleh masyarakat Indonesia secara luas.  Bahasa Indonesia nonbaku  adalah salah satu ragam bahasa Indonesia  yang tidak dikodifikasi, tidak diterima dan tidak difungsikan sebagai  model masyarakat Indonesia secara luas, tetapi dipakai oleh masyarakat  secara khusus.


DAFTAR PUSTAKA
1). Alwasiah, A, Ch, 1985,  Beberapa Madhjab dan Dikotomi Teori  Linguistik , Angkasa, Bandung.
2). Badudu, J.S, 1985,  Cakrawala Bahasa Indonesia I
, Gramedia, Jakarta.
3). Badudu, J.S, 1992,  Cakrawala Bahasa Indonesia II , Gramedia, Jakarta.
4). Crystal, D, 1985,  A Dictionary of Linguistics and Phonology , Basil  Blakwell, New York.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar