Senin, 07 Oktober 2013

3. Materi Dasar Kurata III (Tiga)
e (14)
3.1. Pengulangan gerakan
Setelah mendapatkan materi kurata I dan II, maka pada tingkatan kurata III yang perlu diulangi adalah: (1) Gerakan tingkat kurata I jurus “gerak langkah dasar”, dan (2) Gerakan tingkat kurata II jurus “Drajat satu”,
3.2. Gerakan Tangan dan kaki
Pukulan
(1) Pukulan lingkar dalam,
(2) Pukulan lingkar luar,
(3) Pukulan lingkar atas,
(4) Pukulan lingkar bawah,
Tendangan
(1) Tendangan lingkar belakang,
(2) Tendangan kait depan,
(3) Tendangan kait belakang,
3.3. Jurus Dasar (JUDAS)
Jurus wajib yang merupakan seni rangkaian gerak lanjutan dasar untuk kurata tiga adalah: (1) diawali dengan kerapihan sikap, (2) penghormatan, (3) aba-aba mulai “Siaga judas”, dan (4) Posisi , Siaga ditempat posisi serangan/tendangan (serong kanan);
No. 1. Drop tangan depan muka tangan kiri, pukulan cepat beruntun dua kali.
No. 2. Drop tangan depan muka tangan kanan, pukulan cepat beruntun dua kali.
No. 3. Drop kaki kiri, maju tendangan lurus kaki kanan, pukulan cepat beruntun dua kali.
No. 4. Drop kaki kanan, maju tendangan lurus kaki kiri, pukulan cepat beruntun dua kali.
No. 5. Hadap kiri sambil drop kaki kiri, pukulan cepat beruntun dua kali.
No. 6. Drop kaki kanan sambil putar, tendangan menyamping kaki kiri, pukulan lingkar luar tangan kiri, pukulan cepat kanan.
No. 7. Hadap kanan drop kaki kanan, tendangan lingkar dalam kaki kiri, pukulan cepat beruntun dua kali.
No. 8. Drop kaki kiri sambil putar, tendangan lingkar dalam kaki kanan, pukulan cepat beruntun dua kali.
No. 9. Hadap kiri drop kaki kiri, tendangan kait depan kaki kanan, pukulan lingkar luar tangan kanan, pukulan cepat tangan kiri.
No. 10. Drop kaki kanan sambil putar, tendangan kait depan kaki kiri, pukulan lingkar luar tangan kiri, pukulan cepat tangan kiri.
No. 11. Drop kaki kanan ¾ putaran, tendangan belakang kaki kiri, pukulan cepat beruntun dua kali.
No. 12. Drop kaki kiri ½ putaran, tendangan belakang kaki kanan, pukulan cepat beruntun dua kali.
No. 13. Drop kaki kanan, tendangan lingkar dalam kearah kanan dan tendangan menyamping ke arah kiri oleh kaki kiri, pukulan cepat beruntun dua kali.
No. 14. Drop kaki kiri, tendangan lingkar dalam kearah kiri dan tendangan menyamping ke arah kanan oleh kaki kanan, pukulan cepat beruntun dua kali.
No. 15. Putar, tarik kaki kiri, buka kaki kanan, kembali siaga dasar.
3.4. Bertahan menyerang
Dari serangan kaki:
No. 1. Kibas tangan kanan (teknik dua gerak), pukulan cepat beruntun dua kali.
No. 2. Kibas tangan kiri (teknik dua gerak), pukulan cepat beruntun dua kali.
No. 3. Drop kaki kiri, tendangan lingkar dalam kaki kanan,
No. 4. Drop kaki kanan, tendangan menyamping kaki kiri.
No. 5. Drop tangan silang (tangkapan kaki) sambil melangkahkan kaki kanan, putarkan dan dorong (jatuh dada), tangan menyamping kaki kanan.
No. 6. Langkahkan kaki kanan (teknik dua gerak), jepit kaki lawan dengan tangan kiri, tangan kanan memegang tengkuk, sapokan dengan kaki kanan.
No. 7. Langkahkan kaki kiri (teknik dua gerak), jepit kaki lawan dengan tangan kanan, tangan kiri mendorong punggung lawan, sapokan dengan kaki kiri, tendangan menyamping dengan kaki kiri.
No. 8. Drop kaki kanan (tulang kering), tendangan belakang kaki kiri.
3.5. Teknik Jatuhan Bantingan
No. 1. Jatuhan samping.
No. 2. Jatuhan pinggul
No. 3. jatuhan punggung,
No. 4. Jatuhan tengkuk.
D. Pelemasan (Colling Down)
Posisi berdiri siaga dasar. Langkahkan kaki kanan ke depan, kedua tangan angkat ke atas lalu rentangkan badan lemaskan dan busungkan dada kedepan pada saat itu tarik napas dalam-dalam melalui hidung, kemudian tarik kaki kanan kembali sejajar jatuhkan kedua tangan pada saat itu buang nafas melalui mulut. Lakukan gerakan ini bergantian (ganti kaki).
Bentuk pelemasan yang lain bisa juga dilakukan dengan cara gerakannya hampir sama seperti pemanasan (warming-up) peregangan statis urutan no.1-3 dan gerakan cara dinamis gerakan no. 1-5, namun peregangan dengan gerakan tidak maksimal/rilex (gerakan yang kontraksi tidak ada). Perlu dipahami, saat gerakan membuka ambil napas, tahan pada gerakan pelan-pelan menutup, lalu lepaskan napas melalui hidung. Posisinya bisa pada saat berdiri, jongkok, duduk dan tidur dilantai
BERTAHAN-MENYERANG-MEMATIKAN
Gerak dan jurus yang terdapat dalam seni olah raga beladiri Tarung Derajat merupakan pengembangan dari potensi yang dimiliki manusia, karena manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling sempurna.
Dasar dari gerakan dan jurus Tarung Derajat adalah refleks/naluri/insting, yang terkristalisasi melalui pengalaman. Refleks dan pengulangan, refleks bersenyawa dengan
kreatifitas kemudian melalui proses terlatih, yaitu latihan dan latih tanding. Sesuai dengan latar belakang penciptaan, seluruh gerak dan jurus dalam Tarung Derajat terbentuk dalam kaidah praktis, efektif, realistis dan rasional.
Dalam pengembangan jurus, Tarung Derajat membentuk seluruh tubuh menjadi senjata, dan segala sesuatu yang terdapat di lingkungan sekitarnya adalah juga senjata. Semua ini membentuk Tarung Derajat menjadi suatu seni keperkasaan diri reaksi cepat yang mempelajari dan melatih teknik, taktik dan strategi pergerakan tangan, kaki, kepala, serta anggota tubuh lainnya secara praktis dan efektif dalam pola dan bentuk latihan bertahan-menyerang, dengan kemampuan otot, otak dan nurani. Lima unsur daya gerak khas dalam Tarung Derajat yaitu Kekuatan, Kecepatan, Ketepatan, Keberanian, dan Keuletan.
Seluruh gerakan merupakan senyawa teknik bertahan-menyerang-mematikan. Setiap gerakan dan jurus Tarung Derajat merupakan senyawa gerak reaksi dari suatu aksi. Posisi pertama atau posisi dasar adalah pertahanan dan ketahanan diri. Posisi bukan pertahanan pasif, tetapi sekaligus merupakan posisi dasar menyerang.
TANGAN DAN PUKULAN
Dalam Tarung Derajat mengenal enam jenis pukulan, yaitu:
- Pukulan lurus {1x, 2x dan 3x};
- Pukulan gibas {dalam, luar, atas dan bawah};
- Pukulan sikut {samping, atas dan bawah}
- Pukulan sentak {atas dan bawah};
- Pukulan cepat {tunggal, double dan beruntun}
- Pukulan lingkar {dalam, luar, atas dan bawah}
Masing-masing pukulan memiliki karakteristik yang berlainan, dari segi gerak maupun efeknya.
Dalam melakukan teknik pukulan, terdapat lima gerakan utama, yaitu:
- Membentuk kepalan;
- Rapat lengan bawah dengan lengan atas;
- Meluruskan lengan;
- Menarik lengan; dan
- Kembali ke posisi awal.
Masing-masing gerakan memiliki efek masing-masing yang akan menentukan evektifitas pukulan.
Dengan uraian gerakkan membentuk kepalan adalah merapatkan jari-jemari hingga tidak ada rongga udara didalamnya gerakan, merapatkan lengan atas dengan lengan bawah membidik titik sasaran. Garis lurus yg terbentuk dari pangkal lengan ke kepalan akan menunjuk ke arah titik sasaran yang diincar. Gerakan mengayun dan hentakkan bahu saat meluruskan lengan memberikan kekuatan [power] awal pukulan yang bersenyawa dengan gerakan berikutnya. Gerakan meluruskan lengan yang baik manakala lengan bawa dan lengan atas dalam keadaan rapat dan bahu memberi efek lecutan dan jangkauan saat titik kena menyentuh titik sasaran.
Efektifitas dari pukulan merupakan senyawa dari kekuatan [hentakkan], kecepatan [lecutan], dan ketepatan [ke titik sasaran]. Dua gerakan terakhir, menarik lengan dan kembali pada posisi siaga di lakukan untuk melakukan serangan susulan atau antisipasi gerakan lawan. Seperti telah di sebutkan di atas, karena ketepatan pukulan di tentukan oleh ”bidikan lengan”, garis yang di bentuk dari pangkal lengan dan kepalan harus benar-benar mengarah ke titik sasaran. misalnya titik sasaran pada wajah adalah titk antara dua mata, mata, hidung, dagu, telinga, dan leher.
Bentuk titik sasaran yang ada disesuaikan dengan titik kena. Ujung kepalan tangan yang memiliki titik kena yang memanjang cocok digunakan untuk titik sasaran serupa, misalnya pada mata, hidung, pelipis, telinga dan rahang Untuk mencapai titik sasaran pada muka yang relatif lebih sulit, diperlukan latihan yang baik dan benar.
KAKI DAN TENDANGAN
Dalam Tarung Derajat dikenal lima jenis tendangan, yaitu:
- Tendangan lurus;
- Tendangan samping;
- Tendangan belakang;
- Tendangan lingkar {dalam, luar dan belakang};
- Tandangan kait {depan dan belakang}
Masing-masing tendangan memiliki karakteristik yang berlainan, dari segi gerak maupun efeknya.
Dalam melakukan teknik tendangan, terdapat empat gerakan utama, yaitu:
- Mengangkat lutut;
- Meluruskan kaki;
- Menarik kaki; dan
- Kembali ke posisi awal.
Masing-masing gerakan memiliki efek masing-masing yang akan menentukan evektifitas tendangan.
Dengan uraian gerakkan mengangkat lutut adalah gerakan membidik titik sasaran. Garis lurus yg terbentuk dari pangkal paha ke lutut akan menunjuk ke arah titik sasaran yang diincar. Gerakan mengayun saat mengangkat lutut memberikan kekuatan [power] awal tendangan yang bersenyawa dengan gerakan berikutnya. Gerakan mengangkat lutut yang baik manakala paha dan betis dalam keadaan rapat. Gerakan meluruskan kaki adalah gerakan yang akan memberi efek lecutan saat titik kena menyentuh titik sasaran.
Efektifitas dari tendangan merupakan senyawa dari kekuatan [ayunan], kecepatan [lecutan], dan ketepatan [ke titik sasaran]. Dua gerakan terakhir, menarik kaki dan kembali pada posisi siaga di lakukan untuk melakukan serangan susulan atau antisipasi gerakan lawan. Seperti telah di sebutkan di atas, karena ketepatan tendangan di tentukan oleh ”bidikan lutut”, garis yang di bentuk dari pangkal paha dan lutut harus benar-benar mengarah ke titik sasaran. misalnya titik sasaran pada wajah adalah titk antara dua mata, mata, hidung, dagu, telinga, dan leher.
Bentuk titik sasaran yang ada disesuaikan dengan titik kena. Punggung kaki yang memiliki titik kena yang memanjang cocok digunakan untuk titik sasaran serupa, misalnya pada telinga dan rahang Untuk mencapai titik sasaran pada muka yang relatif lebih sulit, diperlukan latihan yang baik dan benar.
lakukan latihan dibawah pengawasan intruktur/pelatih untuk menghindari cedera otot

Tidak ada komentar:

Posting Komentar